Sebuah Komet Mati Menabrak Matahari Besok Pagi
Sebuah komet seukuran Gelora Bung Karno akan menabrak Matahari, Jumat
(16/12/2011) pagi besok. Komet tersebut bernama Lovejoy atau dalam
astronomi juga dikenal dengan C/2011 W3. Lovejoy dikatakan menabrak
karena melintas di jarak yang sangat dekat dengan Matahari, hanya
131.000 kilometer. Pada jarak tersebut, Lovejoy sebenarnya sudah
memasuki atmosfer Matahari.
Apa akibat dari tabrakan tersebut? Akankah kita kehilangan Matahari yang
menjadi sumber kehidupan? Tidak juga. Lovejoy terlalu kecil untuk
membunuh Matahari. Justru, Lovejoy-lah yang akan mati dalam tabrakan
itu. Bagaimana bisa? Panas Matahari akan melelehkan semua es di komet
dan bahan lain yang membeku. Perbedaan paparan sinar Matahari di satu
tempat dan yang lain menyebabkan pemuaian tidak seragam. Komet akan
retak dan musnah dengan cepat besok.
Situs Space.com dalam publikasinya, Rabu (14/12/2011), menyatakan,
tabrakan antara Lovejoy dan Matahari akan terjadi sekitar pukul 07.00,
Jumat. Astronom Ma'rufin Sudibyo mengatakan, komet akan lebih aktif
ketika memasuki wilayah dekat Matahari. Es dan senyawa beku lain yang
terdapat pada komet akan menguap membentuk gas.
Gas yang terbentuk akan mengalir keluar membentuk ekor dan atmosfer
komet. Semburan gas akan membawa debu dan tanah liat komet, membentuk
atmosfer dan ekor komet. Saat mendekati Matahari, Lovejoy pun akan
mengalami hal yang sama. Ketika di atmosfer, komet memantulkan sinar
Matahari, maka di situlah keindahan bisa disaksikan.
"Bahkan, prediksi memperlihatkan komet ini berpotensi menjadi komet
paling terang pada 2011, yang kecemerlangannya menyamai Planet Venus di
kala senja atau fajar atau lebih," tutur Ma'rufin di akun Facebook-nya.
"Bahkan, tak menutup kemungkinan komet ini bakal seterang bulan purnama
sehingga pada puncaknya, komet ini berpotensi menjadi benda langit
paling terang relatif yang kedua di tata surya setelah Matahari,"
lanjutnya. Meski terang, pengamatan komet ini takkan mudah dilakukan.
Pertama karena halangan cahaya Matahari yang tak kalah terang. Kedua,
diperlukan peralatan khusus untuk melihat jelas tanpa merusak pandangan.
Pengamatan dengan teropong memungkinkan untuk melihat bagaimana komet
ini menabrak Matahari. Namun, jika pemakaiannya tak hati-hati akan
berbahaya bagi mata. Sangat disarankan mengamati dengan yang sudah
berpengalaman. "Paling aman dalam situasi seperti ini, ya, blokirlah
posisi Matahari dengan penutup tertentu, lantas amati dengan mata tanpa
alat," urai Ma'rufin.
Yang paling mudah dan tak berbahaya adalah mengamati lewat internet.
Cara ini memuaskan sebab saat ini ada satelit pemantau Matahari,
contohnya Soho (Solar and Heliospheric Observatory). Untuk
melakukannya, bisa dibuka laman tentang Soho di website NASA. Komet telah muncul sejak 14 Desember 2011 pukul 15.30.
Komet Lovejoy ditemukan astronom asal Australia, Terry Lovejoy, pada 27
November 2011. Umur komet dihitung dari sejak tanggal penemuan sampai
tanggal kematian sangat pendek, cuma 20 hari. Lovejoy unik karena
orbitnya yang ekstrem lonjong. Akibatnya, beda titik terdekat dan
terjauhnya dengan Matahari sangat jauh. Titik terdekat ialah 0,83 juta
km, titik terjauh 16,500 km, tiga kali lebih jauh daripada jarak
Matahari-Pluto.
Keunikan lain, komposisi komet mirip batu apung, antara lain debu, es,
tanah liat, dan senyawa mudah menguap, seperti CO2, metana, dan amoniak.
"Jika kota meletakkan komet Lovejoy ini di samudra secara hati-hati, ia
bakal mengapung!" Tabrakan Lovejoy dengan Matahari takkan menimbulkan
dampak besar baik bagi Matahari maupun Bumi. Ukuran Lovejoy terlalu
kecil untuk menimbulkan dampak besar bagi Matahari.
Namun, jika diandaikan Lovejoy menumbuk Bumi, kerusakan besar akan
terjadi. Bencana yang memusnahkan dinosaurus 65 juta tahun silam bisa
terulang, menumpas mayoritas makhluk hidup yang ada. Tabrakan komet
dengan Matahari bukan sebuah peristiwa aneh, tetapi cukup jarang
terjadi. Peristiwa ini dinanti tidak hanya oleh seorang amatir, tetapi
juga astronom profesional.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !